Sekam adalah bagian dari bulir padi-padian (serealia) berupa lembaran yang kering, dan tidak dapat dimakan yang melindungi bagian dalam (endospermium dan embrio). Sekam dapat dijumpai pada hampir semua anggota rumput-rumputan (Poaceae), meskipun pada beberapa jenis budidaya ditemukan pula variasi bulir tanpa sekam, misalnya jagung dan gandum.
Dahulu penggilingan padi di dekat rumahku, sekam hanya di tumpuk dan segelintir orang yang tertarik untuk memanfaatkan limbah ini. Pihak penggilingan hanya membakar tumpukan sekam itu agar tumpukannya tidak semakin menggunung, dan orang-orang di sekitarnya sering kali mengambil abu gosok untuk keperluan dapur mereka. Seiring dengan waktu, sekam padi pun mulai dililirik oleh pembuat batu bata. Dan akhirnya areal pembuangan limbah pabrik itu di pagar tembok, dibuatkan pintu dan di gembok. Sekamnya mulai dijual karena pengrajin batu bata sudah mulai bermunculan.
Dalam dunia pertanian, sekam dapat digunakan sebagai campuran pakan, alas kandang (litter), briket, salah satu bahan bokashi,alas kayu untuk memasak, atau dijadikan arang sekam untuk media tanam. Suatu hari, saya pergi mengunjungi salah satu Kelompok Wanita Tani karena jadwal kunjungan kerjaku jatuh pada hari itu. Saya melihat tanaman hias dan tambulampot mereka sangat sehat dan subur. Saya pun mulai memuji, dan seorang dari ibu berkata, “bu PPL, bisa beli medianya di rumah ibu Hj. Alam.” Saya kemudian mengamati campuran media tanam dalam pot-pot itu. Ternyata salah satu komponen media itu adalah arang sekam.
Mengapa arang sekam dijadikan sebagai salah satu bahan dari media tanam ? Karena arang sekam bersifat porous, ringan, tidak kotor serta mampu menahan air. Menurut beberapa informasi, arang sekam bisa berfungsi sebagai penyimpan sementara unsur hara dalam tanah sehingga tidak mudah tercuci oleh air. Dan akan sangat mudah melepaskan ketika dibutuhkan atau diambil oleh akar tanaman.
Di toko pertanian atau nurseri, tiap 1 sack dari media tanam tersebut seharga Rp. 10.000,- untuk 1 pot ukuran besar. Komponen media tanam itu terdiri dari tanah, pupuk kandang dan arang sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Nah, apa salah nya kalau kita membuat arang sekam sendiri tanpa harus mengeluarkan uang yang banyak untuk membeli media tanam yang ada di toko pertanian. Caranya mudah kok!!!
Alat dan bahan :
1. Sekam padi
2. Parang untuk melubangi tengah kaleng
3. Paku yang berukuran besar
4. Palu
5. Kaleng bicuit/wafer/cat
6. Air satu ember
7. Minyak tanah dan korek api
8. Potongan kayu bakar
Cara membuatnya :
1. Lubangi tengah kaleng dengan menggunakan parang.
2. Lubangi sekeliling kaleng, dimana kaleng yang dilubangi tersebut posisinya berada paling bawah.
3. Tuang sekam sedikit demi sedikit ke sekeliling tumpukan kaleng yang dibuat seperti cerobong asap.
4. Taruh sedikit sekam dan beberapa potong kayu ke dalam kaleng, tuangi sedikit minyak tanah kemudian di bakar.
5. Setelah ± 6 jam, ditandai dengan sekam sudah menghitam menjadi arang, Siram dengan air sampai bara sekam mati.
6. Setelah arang sekam dingin, masukkan kembali ke dalam sack bekas wadah sekam.