Wednesday, May 14, 2014

STYROFOAM ADALAH SAMPAH ABADI YANG TIDAK PERNAH BISA DI URAI OLEH ALAM.


TAUKAH ANDA..!

STYROFOAM ADALAH SAMPAH ABADI YANG TIDAK PERNAH BISA
DI URAI OLEH ALAM.


Selain itu :
- STYROFOAM Mengandung zat zat yang berbahaya (Formalin, benzen, carsinogen, dan styrene).
- EPA (Enviromental Protection Agency) telah mengkategorikan STYROFOAM Sebagai bahan karsinogen (bahan penyebab kanker).
- Apabila terkena panas , zat-zat yang berbahaya akan bercampur dengan makanan.
- EPA juga mengategorikan PROSES PEMBUATAN STYROFOAM sebagai penghasil limbah berbahaya ke-5.
Wooow....

Tapi sayang di indonesia banyak orang yang masih menggunakan STYROFOAM sebagai bahan pembungkus makanan.
alasan utamanya , harganya yang relatif murah.
padahal hakikatnya dia membayar sangat mahal. yakni terjadinya kerusakan lingkungan yang besar.

Tuesday, May 13, 2014

Global Warning Tertinggi disumbang dari Industri Ternak


PBB mencatat bahwa industri peternakan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang paling tinggi (18%),
jumlah ini melebihi gabungan dari seluruh transportasi di seluruh dunia (13% => emisi yang dihitung hanya berdasarkan emisi CO2 saja)

padahal industri peternakan juga merupakan salah satu SUMBER UTAMA pencemaran tanah dan air bersih.
Peternakan melepaskan 9% karbondioksida dan 37% gas metana (23 kali lebih berbahaya dari CO2).
Selain itu, kotoran ternak menyumbang 65 % nitrooksida (296 kali lebih berbahaya dari CO2),
serta 64 % amonia penyebab hujan asam.

Wednesday, May 7, 2014

Mengapa Komposter Kita Berbelatung?


Membuat kompos dari sampah di rumah memang cukup mengasyikkan, tapi jika tong komposter kita menghasilkan belatung, tentu jadinya bikin ga nyaman. Ya kan? Malah ada juga yang bilang kalau belatung itu membantu penguraian sampah. Saya ga terlalu yakin dengan pendapat tersebut. Yang pasti, saya ga suka kalau tong kompos saya berbelatung, bikin jorok dan geli hihi. Awalnya saya juga mengalami hal tersebut. Tong komposter saya yang dari tong cat itu awalnya juga muncul belatung (bukan belatung gede sih, tapi kayak ulat kecil-kecil putih gitu. Mungkin bayi belatung? kwkwkw), sedangkan keranjang takakura saya tidak ada belatung sama sekali. Lalu saya tanyalah ke teman yang pernah bikin kompos, katanya itu masih wajar karena prosesnya anaerob. Biasanya kalau proses fermentasi berjalan, nanti belatung itu akan mati dengan sendirinya. Oke, saya tidak khawatir jadinya setelah mendengar penjelasan tersebut. Dan memang benar, belatung-belatung kecil itu mati ketika proses fermentasi sudah terjadi. Mungkin dia kepanasan karena gas fermentasi? Atau karena makanannya habis? Ga tau deh. Yang pasti saat itu saya pakai tong komposter yang tidak ada lubang aerasi di bagian atasnya, dan mikroba yang saya pakai itu EM, yang katanya memang untuk proses anaerob.